SIMALUNGUN - Semboyan Akhlak digaungkan setiap perusahaan berstatus BUMN, termasuk perusahaan perkebunan tanaman kelapa sawit yaitu PT Perkebunan Nusantara berkantor di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Sekilas diterangkan bahwa Akhlak bagi BUMN merupakan singkatan kata yaitu : Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif dan rangkaian kata tersebut disepakati sebagai Core Values.
Tentunya, tak perlu diragukan apabila manajemen perusahaan memiliki Core Values atau menerapkan prinsip-prinsip fundamental sebagai asas atau landasan moral, etika, dan budaya bagi segenap karyawan PTPN IV.
Menurut, nara sumber, terkait penerapan Akhlak di lingkungan kerja, semestinya pemangku jabatan puncak setingkat Manajer menjadi contoh di PKS Bah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, Rabu (28/11/2023) sekira pukul 09.00 WIB.
"Semboyan Akhlak bagi perusahaan BUMN bertujuan sebagai panduan perilaku dari setiap sumber daya manusia (SDM), " ungkap Nara Sumber mengawali perbincangan melalui sambungan percakapan selularnya.
Semestinya, Manajer PKS Bah Jambi, Dison M.P. Girsang menerapkan Akhlak sebagai panduan prilaku karyawan dalam keseharian dari diimplementasikan dalam perilaku keseharian dan membentuk budaya kerja di Unit PKS Bah Jambi.
.
"Seorang karyawan purna bakti sejak setahun yanga lalu, hingga saat ini masih saja Namun, Manajer PKS Bah Jambi itu menerapkan kebijakan berbanding terbalik dengan SOP perusahaan, * tegasnya.
Kemudian, nara sumber mengungkapkan, terkait oknum karyawan sejak setahun lalu telah menjalani Masa Bebas Tugas (MBT ; red) tetapi sampai saat ini masih aktif bekerja dan tidak diketahui seperti apa penerapan mekanisme oleh Manajer tersebut.
"Oknum tersebut Marson dan ditempatkan di bagian laboratorium saat ini. Untuk lebih jelas, silahkan abang konfirmasi Manajer PKS Bah Jambi tersebut, " pungkasnya.
Sementara, Manajer PKS Bah Jambi Dison M.P Girsang melalui pesan percakapan selularnya dimintai tanggapan, hingga berita ini dilansir ke publik, pemangku jabatan di PTPN IV yang diketahui alergi terhadap awak media terkesan bungkam.