Akses Jalan di Jawa Maraja Bah Jambi Rusak, Sabaruddin Sirait: Apabila terpilih dan selama 3 tahun tidak ada perubahan, saya mundur

SIMALUNGUN - Salah seorang Calon Legislatif Kabupaten Simalungun, Sabaruddin Sirait turut berkontestasi dari Daerah Pemilihan 5 dalam pelaksanaan Pemilu Legislatif pada tanggal 14 Februari tahun 2024 mendatang.

Ia merupakan putra daerah setempat yang diusung Partai Hanura menyampaikan, keprihatinannya, soal peningkatan mutu infrastuktur, khususnya kualitas jalan di wilayahnya kepada seluruh masyarakat.

Baca juga: Lebaran Pertama Kendraan Wisatawan Membludak, Kepala KSOPP Danau Toba Minta Operator Kapal Percepat Pelayaran

Kemudian, ia berkomitmen dengan menyampaikan, jika terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Simalungun, maka kurun waktu 3 tahun, jalan penghubung Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi menuju Tanah Jawa diperbaiki.

Baca juga: H-4 Tahun Baru 2024, Volume Kendraan Menuju Samosir Mengkat Tajam, KMP Ihan Batak dan Pora-Pora Berlayar Hingga Subuh

"Jika dalam waktu 3 tahun, jalan penghubung tidak ada perbaikan jalan tersebut, maka saya bersedia mundur dari anggota DPRD Kabupaten Simalungun, " sebut Politisi Partai Hanura ini melalui pesan percakapan selularnya, Kamis (01/02/2024) sekira pukul 08.00 WIB.

Komitmen atau janji politik ini, menurut Sabaruddin Sirait lebih lanjut menjelaskan, bahwa dirinyandi hadapan para simpatisan dan juga masyarakat telah mengutarakan hal ini, saat berkampanye di sejumlah lokasi.

Baca juga: Tingkatkan Kunjungan Wisata di Haranggaol, Pemkab Simalungun Gelar Event Haranggaol Fun Run 2023

“Saya setiap turun ke lapangan, menyampaikan terus komitmen ini, supaya tidak hanya janji busuk aja, " sebut pria yang juga aktivis dari kalangan intelektual.

Baca juga: Anies Hadirkan Integrasi dalam Bermobilitas di Jakarta

Selanjutnya, menurut Sabaruddin Sirait terkait kondisi infrastruktur jalan rusak menyulitkan masyarakat. Padahal, akses jalan adalah salah satu kebutuhan utama, khususnya peningkatan perekonomian masyarakat.

"Selama ini, masih banyak akses jalan yang membutuhkan perbaikan. Akses jalan rusak berat, berbagai aktivitas perekonomian masyarakat terganggu dan menimbulkan biaya yang lebih tinggi, " jelas Sabaruddin Sirait.

Baca juga: Gelar Rakor Kesiapan Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Kepala KSOPP Danau Toba Minta Kolaborasi Antar Stakeholder Ditingkatkan

Sabaruddin Sirait menerangkan, selain terjadinya peningkatan biaya, tentunya berbagai kesulitan atau kendala lainnya juga dihadapi kalangan masyarakat, utamanya untuk memasarkan hasil-hasil pertanian.

"Konsentrasi kita agar infrasuktur jalan diperbaiki dan hasilnya, akan sangat membantu masyarakat beraktivitas serta menjalankan roda ekonomi mereka, " terangnya.

Kemudian, Sabaruddin Sirait mengungkapkan, bahwa dirinya berulang kali menyampaikan, khususnya kepada seluruh Anggota DPRD Kabupaten Simalungun Dapil 5 periode 2019-2024. Namun, tidak satupun menaruh perhatiannya, terhadap rusaknya jalan itu.

"Jika kita dorong untuk diperbaiki pasti akan berdampak postif bagi masyarakat, akan banyak yang tertolong. Hal ini berkali-kali disampaikan ke mereka yang duduk di DPRD Simalungun dari dapil 5 ini, tetapi sampai saat ini tidak dihiraukan, ” tutur Sabaruddin Sirait.

Baca juga: Bertu Merlas Minta Adhi Karya Tak Hanya Andalkan PMN dan Rights Issue dalam Pembiayaan

Selaku Caleg dari Dapil 5 yang juga putra asli Jawa Maraja Bah Jambi menyatakan, jika tidak memiliki jabatan di pemerintahan, maka harapan dan cita-cita demi mensejahterakan masyarakat memiliki keterbatasan untuk merealisasikannya.

"Untuk itu, kami harapkan partisipasi masyarakat untuk mendukung dengan menggunakan hak suara untuk memilih wakil-wakil rakyat yang berkomitmen dan terintegritad, " ujar politisi Partai Hanura Dapil 5 Nomor Urut 1 ini.

Di akhir penyampaiannya, Sabaruddin Sirait menyatakan, jika dia tidak duduk di DPRD tentu mendorong hal itu sangat sulit, dan itu telah ia lakukan sejak mahasiswa, agar jalan tersebut di perbaiki, namun hingga saat ini tidak ada perbaikan sama sekali.

"Akses jalan penghubung tersebut, seharusnya bisa ditempuh 15 menit, dikarenakan kondisi rusak berat, jadi memakan waktu sampai 2 jam, " tutup Sabaruddin Sirait.

Baca juga: PTPN III Kebun Bangun dan Vendor Abaikan Keselamatan Pekerja Proyek Bronjong